Republik Demokratik Azerbaijan (
Azerbaijan: Azərbaycan Xalq Cümhuriyyəti) merupakan
republik demokratik dan
sekular pertama di
dunia Muslim. Republik ini didirikan pada tanggal
28 Mei 1918, setelah jatuhnya
Empayar Rusia yang dimulai dengan
Revolusi Rusia tahun
1917. Kemerdekaannya dinyatakan oleh
Dewan Nasional Azerbaijan di
Tiflis[4]. Republik ini bersempadan dengan
Rusia di utara,
Republik Demokratik Georgia di barat-laut,
Republik Demokratik Armenia di barat, dan
Empayar Parsi di selatan. Luas negara ini secara kasar sekitar 120.000 km², dengan populasi 6 juta jiwa.
Ganja merupakan ibu kota sementara republik ini kerana
Baku dikuasai oleh kaum
Bolshevik. Di bawah Republik Demokratis Azerbaijan, sistem pemerintahan berkembang, dengan parlimen terpilih berdasarkan perwakilan semesta, bebas, dan proporsional. Parlimen ini merupakan organ tertinggi kekuasaan negara dan dewan Menteri yang memegang tanggung jawab.
Fatali Khan Khoyski menjadi
perdana menteri pertama
[5]. Di samping mayoritas nasionalis
Musavat Azerbaijan,
Ahrar,
Ittihad,
Muslim Sosial-Demokrat, ada juga perwakilan
Armenia (21 dari 120 kursi
[6]),
bangsa Rusia,
bangsa Polandia,
Yahudi dan minoritas
bangsa Jerman[7]. Beberapa anggota menyokong ide Pan-Islamis dan Pan-Turki
[8].Keberhasilan parlimen dalam memberikan perluasan hak memilih kepada kaum wanita membuat
Azerbaijan menjadi negara Muslim pertama di dunia yang memberi wanita hak politik yang sama dengan
Lelaki [6]. Azerbaijan bahkan mendahului negara seperti
Britania Raya dan
Amerika Serikat. Pencapaian penting lainnya adalah didirikannya
Universitas Negara Baku, yang merupakan universitas modern pertama yang pernah didirikan di Azerbaijan.